Aliran rasa setelah mengikuti kelas bunda sayang IIP

Mengikuti kelas bunda sayang tentang kemandirian anak membuat saya lebih dewasa dalam menyikapi anak. Kesabaran dan konsistensi adalag kunci dalam memandirikan anak. 

Kemandirian anak wajib ditumbuhkan sejak dini, mungkin saat ini melatih kemandirian mereka sangat merepotkan tetapi akan lebih merepotkan lagi ketika mereka telah dewasa tetapi tidak mampu untuk mandiri. 

Manusia dewasa yang tidak mandiri akan dicirikan dengan ketidak mampuan mereka dalam mengambil keputusan. Tak mampu menghidupi diri mereka sendiri karena tidak mampu berkarya. 

Sungguh akan lebih merepotkan lagi 😦 jadi menurut saya lebih baik melatih mereka ketika kecil dari pada ketika merrka dewasa.

Apalagi belajarnya dilakukan bersama dengan teman dalam komunitas yang memiliki masalah yang hampir sama sehingga bisa bertukar informasi.

Seperti dalam komunitas Ibu profrsional ini, selain diajarkan trntang kemandirian anak juga disajikan materi menjadi bunda cekatan 

Iklan

Kemandirian anak

Mengulang dan mengulang lagi, itu adalah kunci untuk membuat anak menjadi mandiri. Sebenarnya kegiatan untuk memandirikan anak kadang terlihat sepele, misalnya makan tanpa bantuan orang tua, memakai pakaian sendiri, memakai sepatu, menggosok gigi sendiri, merapikan dan meletakkan mainan sendiri. Tapi bagi anak2 itu adalah kegiatan yang asing sehingga harus dikenalkan dan selalu di ulang agar anak2 terbiasa. 

Tiap pagi ingin rasanya si adik mau makan sendiri tanpa disuapin, tapi apa daya si emak tidak sabar dan kadang ingin semuanya berjalan serba perfect di pagi hari :). Saat adik makan banyak nasi dan lauk yang berceceran, belum lagi makannya yang lamaa banget. 😦 . Rasanya kepala ini mau pecah. Padahal nanti juga ada yang beresin rumah. Kalo sadar dan sehat akal pikirannya si emak ya memang begitulah prosesnya, kalo sekarang tidak dilatih lalu kapan mengajarkan hal-hal dasar yang harus dikuasai sepanjang hidupnya nanti? 

Memang sungguh berat, mengendalikan kesabaran. Ambil nafas panjaaang dan mulai lagi melatih kegiatan yang ingin dikuasai adik. Diulang dan diulang lagi, mungkin sekarang makanan masih berantakan, mainan blm tertata rapi walaupun sudah mau mengembalikan sendiri pada tempatnya. Waktu yang di butuhkan masih cukup lama untuk melakukan satu kegiatan, tapi akan tiba saat yang membahagiakan yaitu saat anak2 mulai mandiri. Tidak lagi bergantung pada orang tua dan dapat mengambil keputusan.

#level 2.8

#bunsayiip

#kemandirian anak

Kemandirian anak

Saat anak akan diajak bepergian, saya rasa ini adalah saat yang tepat untuk mengajarkan kemandirian anak. 

Tiba2 saat semua orang sibuk berdandan karena akan bepergian, si adik bingung harus meminta tolong pada siapa untuk mengambilkan jaket dan memakaikan sepatu. Dia berteriak kencang sekali ambilakn jaketkuuu.

Si papa meminta adik untuk mengambil jaketnya dan memakai sepatunya sendiri. Ternyata adik bisa melakukannya sendiri.mengambil jaket sendiri maupun memakai sepatunya sendiri.

Kendalanya adalah rasa tidak sabar saat si adik melakukannya, karena membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan jika orang yang lebih tua membantunya. Kendala ke dua adalah jiak meletakkan barang2 milik adik secara tidak konsisten pada suatu tempat. 

Kunci dari kemandirian anak adalah konsistensi orang tua untuk terus memberikan dorongan agar anak mandiri dan konsistensi orang tua dalam mengatur dan meletakkan benda2 milik anak. 

Satu hal lagi adalah konsistensi orang tua untuk selalu bersabar menghadapi anak. Karena kemandirian anak tidaklah hal yang instan tetapi harus terus di pupuk dan dikembangkan.

Sepertinya harus ada SOP untuk kemandirian anak . Dan SOP untuk orang tua dalam hal mendidik anak. 😀

#level 2.7

#bunsayiip

#kemandirian anak

Kemandirian anak

Ujian untuk mengajak dan membuat anak mandiri memang penuh tantangan. Anak kadang memiliki mood naik turun, saat anak moodnya bagus dia sadar untuk harus mandiri. Saat mood anak lagi tidak bagus itu menjadi tantangan yang besar untuk memandirikan anak.

Beberapa hari yang lalu siadik sudah terbiasa untuk pipis di kamar mandi, tapi ketika tidak mood dia menunda-nunda kekamar mandi sehingga dia semakin tergesa2 untuk kekamar mandi dan berteriak2 untuk membukakan celananya. 

Soo mama harus ekstra sabar, harus bisa membaca gelagat anak yang ingin buang air kencing. Kalo sudah melihat gelagat anak mau pipis maka harus segera diingatkan dan segera diantar kekamar mandi. Butuh senjata ampuh untuk mengajak adik k kamar mandi. Senjata andalan adik adalah perahu plastik, mainan hewan2 an plastik dan mematikan televisi.

Ketika adik sedang meninton televesi dia enggan untuk beranjak, dan sampai saat ini kalau mentok tidak mau diajak kekamar mandi padahal sudah ada gelagat ingin pipis maka mematikan televisi adalah senjata ampuh. Sebenarnya ini bukan komunikasi produktif sih, tapi sering kalu saya mengkomunikasikan tentang peraturan ini. Dan memang konsekuensinya seperti itu. 

Mesti semangat terus demi kemandirian anak. 

#level 2.6

# bunsayiip

#kemandirian anak 

Kemandirian anak

Tantangan yang berat adalah menumbuhkan kemandirian pada anak, karena kemandirian ini adalah bekal bagi anak untuk menapaki kehidupannya kelak. 

Si kakak yang sudah 10 tahun mulai terbiasa untuk melakukan aktifitas tanpa bantuan. Saat ini dia ingin mengikuti kursus bahasa inggris. Karena waktu kursus saat saya masih bekerja dan papanya juga sedang bekerja mau tidak mau dia harus menyiapkan segala keperluannya sendiri. 

Sepulang sekolah wajib bagi dia untuk makan siang, lalu menyiapkan pakaian dan perlengkapan lainnya. Saat berangkat menuju tempat kursus masih diantar kakeknya karena lokasinya yang jauh. Melihat anak gadis yang mampu menyiapkan diri membuat saya senang. 

Kemampuan menyetrika baju ingin sekali diajarkan, tapi pr berat bagi si emak karena maless banget untuk setrika.wkwkkwk

#level 2.5

#bunsayiip

#kemandirian anak

Kemandirian anak

Kalo mau mengajari anak untuk mandiri maka ibuknya juga harus mandiri. 

Kali ini si adik mulai harus terbiasa untuk merapikan mainannya sendiri, kendalanya mainan adik terdiri dari berbagai bentuk mulai di lego uang seuprit sampe pedang2 an yang panjang. Kadang kala karena ukuran yang beraturan dan penyimpanan yang dijadikan satu, ketika akan memainkan mainan itu lagi dia bingung mencari dan menumpahkan semua mainannya. 

Dari pada pusiiing dan emosi jiwa maka emak mesti berpikir sedikit cerdas :)(halah padahal ya memang harus begitu). Mulailah si emak memilah2 mainan adik. Lego dan printilan kecil di kumpulkan dalam kotal bekas sepatu. Mainan replika hewan dan tumbuhan dijadikan dalam satu kantung. Pedang2.an dan pistol di taruh dalam keranjang. Mulailah sounding ke anak, habis mainan disimpan ya yang rapi. Kalo disimpan dengan rapi pas mau mainan lagi adik ga perlu susah2 nyarinya. 

Awalnya susah, ada perlawanan. Enggan untuk merapikan. Dan karena emaknya sudah ga sabar, komunikasi terburuk keluar ancaman kalo tidak dirapikan di buang di sampah. Besoknya mainan tidak dirapikan lagi jadilah satu kotak mainan di rapikan mamanya di taruh digudang. Adik tidak menemukan mainan hari itu dia merengek dan akhirnya kesepakatan awal dipertegas, kalo tidak dirapikan mainan di buang disampah. 

Alhamdulillah adik mulai mau untuk merapikan mainan lagi, lumayan waktu 3 hari di gunakan untuk memandirikan anak. Walaupun menggunakan ancaman. 🙂 

Intinya orang tua harus terus konsisten dalam mengingatkan anak dan mendidik. 

Keep spirit mom 

#level 2.4 

#bunsayiip

#kemandirian anak 

Kemandirian anak

Senang rasanya si adik sudah tidak pake pampers, emak jadi bisa menghemat uang belanja. Si adik juga mulai terbiasa untuk pipis sebelum tidur dan kalo malam hari ada arsa ingin pipis dia bangun dan bilang kalo mau pipis.  Sayang mamanya masih belum bisa untuk membiarkan dia bersuci setelah buang air kecil. Desain kamar mandi yang tidak child friendly juga menghambat ketika dia ingin mandiri untuk kekamar mandi. Memang desain rimah yang child friendly sangat berpengaruh pada kemandirian anak. Tapo pantang menyerah mendidik kemandirian anak harus terus dilakukan. 

Si kakak sudah tetbiasa menanak nasi sendiri. Meskipun masih harus diingatkan. Tapi bagi saya untuk anak seumuran dia, itu merupakan pembelajaran yang penting.

Kemandirian berikutnya untuk adik adalah merapikan mainan. Dan untuk kakak adalah mempersiapkan diri untuk berangkat les bahasa inggris

#level 2.3 

#Bunsayiip

#kemandirian anak

Aliran rasa setelah mengikuti kuliah bunda sayang IIP

Ketika berkomunikasi dengan suami atau anak kadang menimbulkan kesalah pahaman, yang dimaksudkan A ternyata yang di terima B akhirnya berujung dengan pertengkaran kecil. Apa yang salah? Harus bagaimana? Apa yang harus diperbaiki?

Ketika murid siap maka gurupun datang…

Mengikuti kuliah di IIP, ternyata menghantarkan guru pada saya. Di kelas bunda sayang ternyata saya mendapatkan ilmu tentang cara berkomunikasi yang efektif. Kaidah 7-38-55 memegang peranan penting dalam berkomunikasi. Komunikasi verbal hanya berpengaruh 7 %, intonasi 38% mmeberikan pengaruh dan bahasa tubuh 55% pengaruhnya. 

Jelaa saja akan timbul kesalahpahaman ketika berkomunikasi dengan suami, karena ketika berkomunikasi menyampaikan suatu masukan atau saran saya menyampaikan dengan intonasi yang keras dan mimik wajah yang tidak menyenangkan. Begitu pula ketika saya berkomunikasi dengan anak saya, sehingga anak2 merasa tidak nyaman berbincang dengan saya. 

Tugas yang diberilan di kuliah bunda sayang mengharuskan saya membuat forum keluarga (ada dalam blog ini ceritanya 🙂 ), dan kegiatan tersebut memberikan warna baru dalam suasana keluarga. Anak2 lebih terbuka dan saya pun lebih bisa menerapkan kaidah dalam berkomunikasi. 

Saya pun menyampaikan pada suami tentang tugas ini dan suami mensuportnya, (mungkin karena bete juga ya punya istri yang tetkesan judes :D). Suami pun mengingatkan jika saya mulai mengulangi kebiasaan lama, menggunakan intonasi tinggi jika berkomunikasi. 

Sungguh menyenangkan memperoleh ilmu dan menerapkannya. Mungkin ilmu itu bisa di peroleh di buku2 tetapi dalam kuliah IIP ini ada forum nya yaitu di grup wa. Forum inilah yang sangat berpengaruh karena jika ada masalah maka akan ada yang saling mengingatkan dan mendukung. 

Komunikasi keluarga

Forum keluarga 10

Kebiasaan berkomunikasi saya sangat buruk selama ini, intonasi yang terdengar seperti marah2 atau menyuruh sdh melekat pd diri saya (testimoni suami) :D. Sungguh berat mendengarkan kenyataan yang ada, tapi jauh lebih baik menerima kritik itu dari pada tidak pernah di kritik tapi tiba2 dijauhi karena merasa tidak nyaman berada didekat saya. 

Forum ini saya pergunakan sebaik2 nya untuk melakukan perbaikan dalam komunukasi saya. Seperti misalnya ketika saya panik karena tugas kantor yang belum terselesaikan dan anak tiba2 rewel, jika biasanya saya langsung marah dan berkata keras saat ini yang saya lakukan saya mengambil nafas dalam2 menenangkan diri, lalu berbicara dengan sikecil yang rewel. Saya alihkan mata saya dan tubuh ini dari tugas kantor. Lalu beranjak memeluk sikecil dan meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan. 

Hal kecil semacam itu ternyata mampu mengembalikan mood, dan lebih bersemangat mengerjakan tugas kantor. Dan su kecil pun perasaannya tidak tersakiti. 

#forumkeluarga1.10#chalangebunsayiip#komunikasikeluarga#

Komunikasi keluarga

Forum komunikasi ke 9

Sepertinya dengan mengikuti kegiatan ini, komunikasi keluarga, mulai membuat saya terbiasa untuk mendengarkan lebih seksama dan bersabar dalam menanggapi pembicaraan anak2. 

Sikap terbuka pun mulai terbentuk dalam anak2, terutama si sulung. Jika biasanya dia enggan meminta saya agar mengajarinya, dalam seminggu ini dia meminta untuk belajar dengan saya. Dan saya pun ternyata bisa lebih sabar untuk mengajarinya. Tak ada bentakan2 seperti yang biasa terjadi jika dia tdk teliti. :). Kalimat2 sadis yang biasanya muncul seperti “kenapa sih kok ga bisa2” padahal kan sdh diajarin berkali2. Saya ganti dengan coba kita ulangi lagi, kamu perhatikan dibagian mana kamu masih merasa kesulitan mengerjakannya. Atau ayoo kita latih lagi. 

Karena sudah hampir tidak ada kalimat2 sadia dia mulai kelihatan senang belajar dan mennayakan ttg pelajaran yang tidak dia bisa. 

Ahh kenapa tidak sedari dulu belajar ttg komunikasi yang efektif dan menyenangkan. Tapi belum terlambat untuk berubah ke arah yang lebih baik. 

#Forum komunikasi1.9#bunsayiip#chalange1.9#komunikasikeluarga#