Kemandirian anak

Mengajarkan anak untuk tegar menghadapi hal2 yang tak diinginkan. 

Saya merasakan dan melihat dari mata kecilnya yang jernih bahwa siadik sangat2 menginginkan untuk selalu ditemani oleh saya dan papanya sepanjang waktu. 

Saya tidak dapat menepati permintaan yang satu ini, dan saat saya berkonsultasi dengan seorang yang berpengalaman, beliau mengatakan bahwa dia kehilangan sosok seorang ibu, ada kekosongan dalam jiwanya dan kekosongan itu harus diisi. 

Saya termenung dan berfikir cukup lama, berhari-hari mencoba menemukan bagaimana cara mengisi kekosongan jiwanya. Cuti saya ambil, saya habiskan waktu bersamanya. Tapi saya tidak memberikan onformasi kepadanya kenapa saya harus bekerja, kenapa dia harus di tinggal dirumah bersama nenek dan kakeknya. Sehingga dia semakin ingin bersama saya. 

Saat tersadar bahwa kehadiran fisik harus diikuti dengan masukan informasi tentang hal2 yang harus diketahui. Saya mulai menginformasikan kepadanya mengapa saya harus bekerja, saat kapan saya mengijinkan dia ikut kekantor. Setiap hari saya saunding padanya. Semakin hari dia semakin mengerti. Kemudian saya mengatakan padanya bahwa tidak semua hal yang diinginkan harus terpenuhi. 

Selain menginformasikan mengapa saya harus meninggalkan dia di rumah saat bekerja, saya juga memberikan alternatif kegiatan yang dilakukannya saat saya tidak berada di rumah. Kadang sayaenawarkan cat air untuk menggambar. Saya tawakan pewarna makanan dan tepung untuk bermain. Atau bermain dengan kaleng berisi air bersama kakeknya. 

Seiring berjalannya waktu dia mulai mengerti, saat saya harus bekerja dia tidak lagi menangis mau bersalaman dan meminta saya untuk menciumnya. Adalalanya saya mengakak dia kekantir saat tidak ada jam mengajar. 

Konsekuensinya untuk mengganti saat saya tidak bersamanyaadalah saya menemaninya sepanjang waktu dan meninggalkan gadjet untuk melukknya dan menemaninya. 

Kehadiran fisik dirumah tidak akan dirasakan oleh anak tanpa kehadiran hati dari relung hati yang terdalam. 

Kalimat ajaibnya adalah mama tetap sayang sama adik meskipun mama sedang tidak bersama adik. 

#level2.9

#bunsayiip

#kemandirian anak

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s